Rangkaian common base dan asas phisiknya
Setelah kita mengenal apa transistor itu, maka sekarang akan kita selidiki apakah yang akan terjadi bila pada suatu transistor diberikan tegangan.Untuk itu marilah kita perhatikan gambar di bawah, yang menunjukkan sebuah transistor N-P-N yang dicatu dengan dua buah tegangan searah.
![]() |
| a. Dioda emitor dan dioda kolektor dalam keadaan reverse. |
![]() |
| b. Dioda emitor dan dioda kolektor dalam keadaan forward |
Karena dalam rangkaian ini basis merupakan bagian dari kedua loop maka rangkaian semacam ini disebut Common Base.
Seringkali pula rangkaian ini dikenal dengan istilah grounded base atau basis terbumi, karena dalam hal ini basis dibumikan.
Seperti yang telah dijelaskan di depan, transistor pada prinsipnya adalah sama dengan dua buah dioda yang diletakkan saling bertolak belakang.
Untuk pem-bahasan selanjutnya, dioda antara emitor-basis kita sebut dioda emitor, sedang dioda antara kolektor basis kia sebut dioda kolektor.
Pada gambar a, kedua dioda, dioda emitor dan dioda kolektor dalam keadaan reverse bias, karena batere berusaha untuk mengalirkan arus listrik menentang arah panah.
Oleh karena itu arus yang mengalir pada kedua dioda itu akan kecil sekali.
Apabila sekarang kedua batere itu kita balik polaritasnya seperti gambar b, apakah yang akan terjadi? Dalam hal ini kedua dioda dalam keadaan forward bias, karena itu pada tiap-tiap dioda akan mengalir arus yang besar.
Sampai di sini kita tidak melihat adanya suatu keistimewaan pada transistor, karena hal-hal tersebut di atas juga dapat kita peroleh dengan menggunakan dua buah P-N dioda yang terpisah.
Bila demikian apakah perbedaan antara transistor dan dioda? Perhatikan di bawah; dalam hal ini dioda emitor dalam keadaan forward bias sedang dioda kolektor dalam keadaan reverse bias.
|
| Dioda emitor dalam keadaan forward bias sedang dioda kolektor dalam keadaan reverse bias |
Dengan mengikuti pola pemikiran pada dioda kita akan menerka bahwa arus emitor akan besar sedang arus kolektor kecil.
Tetapi kenyataannya tidak demikian; ternyata arus emitor yang mengalir memang besar, tetapi arus kolektor hampir sama besarnya dengan arus emitor.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kita perhatikan gambar di bawah ini yang merupakan gambar ekivalen dari rangkaian di atas.
Karena dioda emitor dalam keadaan forward bias maka elektron-elektron bebas dari wilayah emitor (N) akan merembes masuk ke wilayah basis (P) dan berkombinasi dengan hole yang berada pada basis.
![]() |
| Gerakan elektron dari emitor |
Hal ini menyebabkan mengalirnya arus basis.
Karena dioda kolektor dalam keadaan reverse bias maka pada junction kolektor akan terjadi medan listrik, negatip pada wilayah basis (P) dan positip pada wilayah kolektor (N).
Karena tipisnya wilayah basis, dopped yang ringan pada daerah basis, serta pengaruh medan listrik pada dioda kolektor maka elektron-elektron bebas dari wilayah emitor yang merembes masuk ke basis sebagian besar akan tertarik ke kolektor.
Sedang yang berkombinasi dengan hole dari wilayah basis hanya sebagian kecil saja.
Elektron-elektron bebas yang masuk ke wilayah kolektor inilah yang menimbulkan arus kolektor.
Dari pembahasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa:
a. Dalam keadaan normal dioda emitor mendapatkan forward bias dan dioda kolektor reverse bias.
b. Arus kolektor hampir sama besarnya dengan arus emitor.
c. Arus basis adalah sangat kecil dan merupakan selisih dari arus emitor dan arus kolektor.
Karakteristik Transistor Common Base
Notasi-notasi yang umum digunakan
Notasi-notasi yang umum digunakan untuk menyatakan tegangan dan arus searah (keadaan statis) adalah:Sedang notasi-notasi yang digunakan untuk menyatakan tegangan dan arus bolak-balik (keadaan dinamis) ialah:
Karakteristik-karakteristik
Untuk membuat karakteristik-karakteristik transistor P-N-P dengan rangkaian CB (Common Base) diperlukan rangkaian seperti gambar di bawah ini:.
|
| Rangkaian percobaan Common Base |
Dengan rangkaian ini kita dapat membuat empat macam karakteristik yaitu:
Output characteristic: ;
(konstan)
Current Amplification Characteristic: ;
Voltage Reaction Characteristic: ;
Karakteristik
;
Pada pembuatan karakteristik ini potensiometer diatur sedemikian rupa sehingga
menunjukkan suatu nilai tertentu (misalnya = ImA).
Kemudian diatur secara bertahap sehingga
yang ditujukkan oleh
naik bertahap mulai dari nol; pada tiap-tiap tahap pembacaan
dan
Selama percobaan berlangsung penunjukan
harus dijaga tetap.
Apabila hasil percobaan tersebut dilukiskan sebagai suatu grafik, maka akan diperoleh gambar seperti di bawah ini:
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Seperti kita ketahui transistor boleh dianggap sebagai dua buah dioda yang diletakkan bertolak belakang, yaitu dioda emitor dan dioda kolektor.
Dalam hal ini dioda kolektor dalam keadaan reverse bias.
Selanjutnya kita ketahui pula bahwa besarnya arus kolektor hampir sama dengan arus emitor.
Oleh karena itu pada grafik a kita melihat bahwa
Barulah setelah
Jadi karakteristik ini mirip dengan karakteristik suatu dioda dalam keadaan reverse.
Apabila percobaan tersebut diulangi lagi dengan nilai
Dari gambar b tampak walaupun
Arus ini adalah arus kebocoran pada dioda kolektor dan disebut
Karakteristik
;
Dalam pembuatan karakteristik ini harus dijaga konstan dengan pengaturan
(misalnya = 1 volt), kemudian
diatur bertahap dengan mengubah-ubah kedudukan
Pada setiap tahap diadakan pembacaan pada
dan
Apabila hasil pembacaan dilukiskan sebagai suatu grafik didapatkan gambar di bawah ini:.
|
| Karakteristik IE (VBE) |
Tampak dari gambar di atas, bahwa mula-mula arus emitor adalah kecil sekali; setelah mencapai suatu harga tertentu barulah
naik dengan cepat sekali.
Hal ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan dioda emitor; dioda ini dalam keadaan forward bias.
Seperti telah dijelaskan pada bab dioda, suatu dioda yang berada dalam keadaan forward bias memerlukan tegangan yang tertentu besarnya untuk dapat mengalirkan arus dengan baik.
Pada gambar di atas, besarnya tegangan ini dinyatakan dengan yang disebut "Knee Voltage".
Besarnya ini + 0,3 volt untuk germanium dan 0,7 volt untuk silikon.
Apabila sekarang tegangan kolektor dinaikkan hingga 10 volt dan percobaan diulangi lagi ternyata bahwa grafik untuk
= 10 volt hanya bergeser sedikit sekali dari grafik
untuk
1 volt.
Hal ini disebabkan karena efek feedback dari kolektor ke emitor.
Daftar Pustaka:
Abraham Marcus, Electronic for technicians, Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1969
Albert Paul Malvino, Transistor Circuit Approximation, Tata McGraw-Hill, New Delhi, 1974



