Rangkaian Common base dan asas phisiknya.
Setelah kita mengenal apa transistor itu, maka sekarang akan kita selidiki apakah yang akan terjadi bila pada suatu transistor diberikan tegangan.
Untuk itu marilah kita perhatikan gambar di bawah, yang menunjukkan sebuah transistor.
![]() |
a. Dioda emitor dan dioda kolektor dalam keadaan reverse. |
![]() | |
|
N-P-N yang dicatu dengan dua buah tegangan searah.
Karena dalam rangkaian ini basis merupakan bagian dari kedua loop maka rangkaian semacam ini disebut Common Base.
Seringkali pula rangkaian ini dikenal dengan istilah grounded base atau basis terbumi, karena dalam hal ini basis dibumikan.
Seperti yang telah dijelaskan di depan, transistor pada prinsipnya adalah sama dengan dua buah dioda yang diletakkan saling bertolak belakang.
Untuk pem-bahasan selanjutnya, dioda antara emitor-basis kita sebut dioda emitor, sedang dioda antara kolektor basis kia sebut dioda kolektor.
Pada gambar 4-4a, kedua dioda, dioda emitor dan dioda kolektor dalam keadaan reverse bias, karena batere berusaha untuk mengalirkan arus listrik menentang arah panah.
Oleh karena itu arus yang mengalir pada kedua dioda itu akan kecil sekali.
Apabila sekarang kedua batere itu kita balik polaritasnya seperti gambar 4-4b, apakah yang akan terjadi? Dalam hal ini kedua dioda dalam keadaan forward bias, karena itu pada tiap-tiap dioda akan mengalir arus yang besar.
Sampai di sini kita tidak melihat adanya suatu keistimewaan pada transistor, karena hal-hal tersebut di atas juga dapat kita peroleh dengan menggunakan dua buah P-N dioda yang terpisah.
Bila demikian apakah perbedaan antara transistor dan dioda? Perhatikan gambar 4-5; dalam hal ini dioda emitor dalam keadaan
Gambar 4-5.
forward bias sedang dioda kolektor dalam keadaan reverse bias.
Dengan mengikuti pola pemikiran pada dioda kita akan menerka bahwa arus emitor akan besar sedang arus kolektor kecil.
Tetapi kenyataannya tidak demikian; ternyata arus emitor yang mengalir memang besar, tetapi arus kolektor hampir sama besarnya dengan arus emitor.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kita perhatikan gambar 4-6 yang merupakan gambar ekivalen dari rangkaian gambar 4-5.
Karena dioda emitor dalam keadaan forward bias maka elektron
Gambar 4-6.
Gerakan elektron dari emitor
elektron bebas dari wilayah emitor (N) akan merembes masuk ke wilayah basis (P) dan berkombinasi dengan hole yang berada pada basis.
Hal ini menyebabkan mengalirnya arus basis.
Karena dioda kolektor dalam keadaan reverse bias maka pada junction kolektor akan terjadi medan listrik, negatip pada wilayah basis (P) dan positip pada wilayah kolektor (N).
Karena tipisnya wilayah basis, dopped yang ringan pada daerah basis, serta pengaruh medan listrik pada dioda kolektor maka elektron-elektron bebas dari wilayah emitor yang merembes masuk ke basis sebagian besar akan tertarik ke kolektor.
Sedang yang berkombinasi dengan hole dari wilayah basis hanya sebagian kecil saja.
Elektron-elektron bebas yang masuk ke wilayah kolektor inilah yang menimbulkan arus kolektor.
Dari pembahasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa:
a. Dalam keadaan normal dioda emitor mendapatkan forward bias dan dioda kolektor reverse bias.
b. Arus kolektor hampir sama besarnya dengan arus emitor.
c. Arus basis adalah sangat kecil dan merupakan selisih dari arus emitor dan arus kolektor.
bersambung..