Konfigurasi Transistor Common Base: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Rangkaian

Pelajari konfigurasi transistor common base: pengertian, cara kerja, karakteristik, kelebihan, dan aplikasinya dalam rangkaian elektronik frekuensi ti
Konfigurasi transistor common base (CB) adalah salah satu dari tiga konfigurasi dasar rangkaian transistor bipolar (BJT), selain common emitter (CE) dan common collector (CC).
Pada konfigurasi common base, terminal base dijadikan terminal bersama (common) untuk sinyal input dan output.

Pengertian Konfigurasi Common Base

Dalam konfigurasi common base, susunan terminalnya sebagai berikut:
  • Input: diberikan antara emitter dan base
  • Output: diambil antara collector dan base
  • Base: menjadi terminal bersama (common) untuk input dan output
Artinya, sinyal masukan masuk ke emitter dan keluar dari collector, dengan base sebagai acuan atau ground sinyal.

Ilustrasi Konfigurasi

          +Vcc
            │
           Rc
            │
Input ─► E ─┴─ B ◄── GND (common)
            │
           C ───► Output

  • E = Emitter
  • B = Base (common terminal)
  • C = Collector

Karakteristik Utama


Parameter Deskripsi
Impedansi input Rendah (sekitar 50–100 ohm)
Impedansi output Tinggi (sekitar ratusan kilo ohm)
Penguatan tegangan Tinggi (>1)
Penguatan arus < 1 (biasanya sekitar 0.95)
Penguatan daya Sedang hingga tinggi
Fase output Sejajar (in-phase) dengan input (tidak ada pembalikan fase)
Kecepatan switching Cepat — cocok untuk frekuensi tinggi

Karakteristik Kurva


Dalam konfigurasi CB, kita mempelajari dua karakteristik utama:
  1. Karakteristik Input: hubungan antara arus IE (emitter) dan tegangan VEB (emitter-base) pada kondisi tetap arus IC (collector).
  2. Karakteristik Output: hubungan antara arus IC (collector) dan tegangan VCB (collector-base) pada kondisi tetap arus IE (emitter).

Cara Kerja Secara Fisik

Untuk transistor NPN dalam konfigurasi common base:
  1. Biasing:
    • Emitter-base diberi bias maju (forward-biased)
    • Collector-base diberi bias mundur (reverse-biased)
  2. Proses aliran arus:
    • Elektron mengalir dari emitter ke base karena bias maju.
    • Karena base sangat tipis dan hanya sedikit yang ber-rekombinasi, sebagian besar elektron langsung menuju collector.
    • Inilah yang menyebabkan arus collector hampir sama dengan arus emitter, namun arus base sangat kecil.

Aplikasi Konfigurasi Common Base

Konfigurasi CB jarang digunakan dalam penguat audio atau penguat umum, tetapi sangat berguna dalam aplikasi berikut:
  1. Penguat frekuensi tinggi (radio frequency amplifier)
    – Karena tidak ada pembalikan fase dan stabil pada frekuensi tinggi
  2. Penguat arus kecil pada impedansi input rendah
    – Cocok sebagai buffer untuk sinyal RF
  3. Sirkuit frekuensi mikro dan komunikasi
    – Karena performa stabil dan cepat pada frekuensi tinggi
  4. Penerima radio
    – Untuk memperkuat sinyal radio yang lemah sebelum diproses lebih lanjut

Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan:

  • Stabil pada frekuensi tinggi
  • Tidak membalikkan fase
  • Cocok untuk impedansi input rendah
  • Cepat dan efisien sebagai buffer sinyal RF

Kekurangan:

  • Penguatan arus < 1 → tidak cocok untuk penguat arus
  • Impedansi input sangat rendah → tidak cocok untuk sebagian besar sensor
  • Kurang fleksibel dibanding konfigurasi common emitter

Rumus Dasar (Parameter)

  • Arus total:
    IE=IC+IBI_E = I_C + I_B

  • Penguatan arus (α):
    α=ICIE\alpha = \frac{I_C}{I_E}
    Nilai α biasanya antara 0.95 - 0.99

  • Penguatan tegangan (Av):
    Av=VoutVintinggiA_v = \frac{V_{out}}{V_{in}} \approx tinggi
    Karena impedansi output tinggi dan impedansi input rendah.

Konfigurasi common base adalah salah satu bentuk konfigurasi transistor BJT di mana base menjadi terminal bersama antara input dan output.
Meskipun tidak memberikan penguatan arus tinggi, konfigurasi ini sangat andal untuk aplikasi frekuensi tinggi, seperti RF dan komunikasi.
Karakteristik impedansi rendah pada input dan respon cepat menjadikannya ideal sebagai buffer sinyal cepat.

Post a Comment